BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Data
Situasi Desa
1)
Sejarah Desa Nawa Kerti
Nama Desa Nawa
Kerti diambil dari bahasa Sansekertayang
berasal dari kata Nawaasal katanya Nawina yang artinya Baru, dan Kerti yang artinya Membangun. Jadi,Desa
Nawa Kertiberarti “Desa yang Baru Membangun”.
Desa Nawa Kerti terletak 3
kilometer dari Kecamatan. Desa
Nawa Kerti merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Pidpid. Pada tanggal 18
Agustus 1998 turun SK Gubernur Bali Nomor 400 Th.1998, maka desa Nawa Kerti
ditetapkan menjadi desa persiapan.
Dalam perjalannya sebagai
desa persiapan maka pada tahun 2003 desa Nawa Kerti ditetapkan sebagai desa
Difinitif, berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten No. 1 Tahun 2003 tentang
pembentukan Desa Nawa Kerti yang ditetapkan di Amlapura tanggal 28 Januari 2003
dan diresmikan pada tanggal 10 April 2003.
Dalam perjalanan sejarah
pemerintah Desa Nawa Kerti telah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan
diantara sebagai berikut.
Tabel 1. Daftar Nama
Perbekel Desa Nawa Kerti
|
NO
|
PERIODE
|
NAMA PERBEKEL
|
KETERANGAN
|
|
1.
|
1998
- 2003
|
I
Nengah Pasek Arsana, SH.
|
Desa
Persipan.
|
|
2.
|
2003
- 2008
|
I
Nengah Pasek Arsana, SH.
|
|
|
3.
|
2008
- 2012
|
I
Nengah Rata, SE., M.Si.
|
|
|
4.
|
2012
- 2014
|
I
Nyoman Karta Sugiantara
|
Pj
Perbekel.
|
|
5.
|
2014
- 2016
|
I
Ketut Prama Budarta, ST., M.Eng
|
Pj.
Perbekel
|
|
6.
|
2016
- 2022
|
I
Wayan Putu
|
|
2)
Kondisi
Fisik Desa Nawa Kerti
Secara tofografi, Desa Nawa Kerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem
merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian 574 s/d 700 meter diatas
permukaan laut, curah hujan relatif sedang, dengan batas wilayah administratif sebagai berikut.
a)
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Datah
b)
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kesimpar
c)
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pidpid
d)
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buana Giri
Luas wilayah Desa 5,04 km2 atau sekitar 1,67% luas Kabupaten
Karangasem. Secara administratif desa Nawa Kerti terbagi atas 4 (empat) Banjar Dinas yang
meliputi Banjar Dinas Bau Kawan, Banjar Dinas Bau Kangin, Banjar Dinas Bau
Kaler, dan Banjar Dinas Laga.
Penggunaan lahan di wilayah Desa Nawa Kerti sekarang dipilah menjadi
daerah pemukiman 22,9 hektar, pertanian lahan kering 473,70 hektar,
perkebunan/tegalan 473,70 hektar, hutan 13 hektar serta penggunaan lain-lain
(fasilitas umum, Pura, setra, jalan,
lapangan dan sebagainya) seluas 1,04 hektar.
Desa Nawa Kerti memiliki jalan sepanjang 35 km, dengan rincian: jalan
kabupaten 5 km, jalan desa 5 km dan jalan dusun/banjar sepanjang 9 km. Dengan
kondisi beraspal sepanjang 10 km, rabat beton sepanjang 1 km, geladag 3,5 km,
dan jalan tanah sepanjang 1,5 km.
3) Kondisi
Sosial Desa Nawa Kerti
Jumlah penduduk Desa Nawa Kerti berdasarkan hasil data dari Catatan Sipil pada tahun 2016, adalah sebanyak 4.545 jiwa, terdiri dari 2.327 jiwa penduduk laki-laki dan 2.318 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dari 1.338 KK.
Sedangkan jumlah RTM sabanyak 356 RTM.
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki desa Nawa Kerti, yaitu yang berusia
pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan
menengah) yang belum pernah sekolah 5%, sedang mengikuti pendidikan 75 % dan sisanya 10% tidak bersekolah lagi. Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum
pernah sekolah 15%, sedang mengikuti pendidikan
70% dan sisanya 15% tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan
tinggi.
Struktur penduduk menurut mata pencaharian
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di
sektor pertanian (90%), sektor lain yang menonjol
dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (5%), sektor industri rumah
tangga dan pengolahan (1%), sektor jasa ( 1%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari
berbagai sektor ( 3%).
Struktur
penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa Nawa Kerti
beragama Hindu (100%), Islam (0%), Budha
(0%), Kristen Protestan (0%) dan Katolik (0%).
Kebudayaan
daerah Desa Nawa Kerti, tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep
“Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia
dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya).
4)
Keadaan Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Nawa Kerti, masih
bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai
porsi yang terbesar sebanyak 85 % dari total penggunaan lahan desa. Juga 15 %
mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor peternakan dll. Pada
sektor pertanian dalam arti luas komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan
adalah kelapa, sedangkan hasil peternakan yang ada adalah ternak sapi dan babi.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah,
perdagangan, industri rumah tangga/ kerajinan.
Pada sektor perdagangan hasil produksi pertanian dan peternakan di jual
melalui tengkulak. Sedangkan fasilitas pasar yang
ada di desa Nawa Kerti, belum ada sarana dan prasarana pasar desa.
Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya
adalah kerajinan ukir, kerajinan bambu, kerajinan batu tabas, kerajinan
pengolahan minyak goreng secara taradisional serta menjahit dll.
Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/istitusi
keuangan mikro berupa Bumdes sebagai pendukung ekonomi desa. Disamping Bumdes
sektor jasa yang ada adalah perbengkelan, hal ini diharapkan akan membawa
dampak positif dalam perkebangan ekonomi desa secara keseluruhan.
Struktur kelembagaan di desa Nawa Kerti, disamping kelembagaan
administratif Pemerintahan Desa dan kelembagaan dari Desa Adat/Pekraman, Banjar
Adat, juga kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif
ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik. Kelembagaan dari
pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM, PKK desa. Dari
ekonomi, misalnya, Bumdes, kelompok usaha kecil, kelompok tani, kelompok
ternak. Dari pendidikan seperti, komite sekolah. Dari kesehatan seperti postu,
poskesdes, posyandu, GSI, dan Lansia. Dari sisi budaya seperti seke gong, seke santi, seke
tari dan Band remaja. Dari sisi sosial dan
politik seperti karang teruna, lembaga subak abian.
5)
Kondisi Pemerintahan Desa Nawa Kerti
a)
Pembagian Wilayah Desa Nawa Kerti
Desa Nawa Kerti
memiliki luas wilayah 5,04 km2 yang membujur dari selatan ke utara
dengan batas-batas wilayah administratif
sebagai berikut.
(1)
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Datah
(2)
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kesimpar
(3)
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pidpid
(4)
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buana Giri
b)
Struktur
Pemerintahan Desa Nawa Kerti
Pemerintahan Desa Nawa Kerti dilaksanakan sesuai
dengan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Menurut Undang-Undang ini Pemerintahan
Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah Desa ini dipimpin oleh Kepala Desa
(Perbekel) yang di dampingi oleh seorang Sekretaris Desa (Sekdes) dan Kepala Urusan (Kaur) sebagai berikut.
(1)
Kepala
Urusan Pemerintahan
(2)
Kepala
Urusan Pembangunan
(3)
Kepala
Urusan Kesra
(4)
Kepala
Urusan Umum
(5)
Kepala
Urusan Keuangan
(6)
Kelian Banjar Dinas
Keberadaan BPD dalam pemerintahan Desa telah
didukung oleh sarana dan prasarana serta buku-buku yang lengkap sesuai dengan
Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 27
tahun 2002. BPD ini dipimpin oleh seorang Ketua, yang didampingi oleh seorang
sekretaris dan seorang bendahara dan anggotanya. BPD ini memilki perlengkapan
prasarana dan sarana seperti : Anggaran,
Buku Data Keputusan BPD, Buku Data Anggota BPD, Buku Data Kegiatan BPD, Buku
Sekretariat BPD.
Keberadaan Pemerintahan Desa juga telah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana seperti gedung Kantor lengkap dengan ruang Rapat,
Buku Data perangkat Desa dan lengkap
dengan perangkat Desa yaitu Perbekel dibantu Sekretaris Desa, Kepala-Kepala
Urusan seperti Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Pembangunan, Kaur Kesra
dan Kaur Umum serta para Kelihan Banjar Dinas. Semua Perangkat Desa ini telah
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Namun masih adanya
kekurangan-kekurangan karena sumber daya manusia yang terbatas.
Pemerintahan Desa Nawa Kerti telah melaksanakan
tugas pokok dan kewajibannya berlandaskan pada tertib administrasi. Untuk
menunjang tertib dibidang administrasi tersebut maka Sekretariat Pemerintahan
Desa Nawa Kerti telah dilengkapi administrasi umum, buku profil desa,
Administrasi keuangan, administrasi penduduk, administrasi BPD, Administrasi
Permbangunan, Administrasi lainnya serta Peta Wilayah.
Mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas-tugas dan kewajiban serta tanggung jawab Perbekel kepada Pemerintah
atasan, baik pada tahun 2015 maupun pada
tahun 2016 telah dilaksanakan sesuai
ketentuan yang diatur dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah. Demikian
juga mengenai penyampaian keterangan tentang Laporan Pertanggungjawaban kepada
BPD serta penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pokok-pokok
pertanggungjawaban telah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan.
6)
Permasalahan
Desa
Permasalahan
yang terjadi di Desa Nawa Kerti dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu
sebagai berikut:
a) Masalah
di Bidang Sarana dan Prasarana Desa
Masih banyak terdapat sarana dan prasarana desa yang
dibutuhkan masyarakat seperti:
pengaspalan jalan, sarana akses air bersih yang belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, rumah warga miskin yang
tidak layak huni, belum adanya pasar desa, dan belum adanya sarana untuk truk
sampah.
b) Masalah
di Bidang Kesehatan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi
(1) Bidang
Kesehatan
Desa Nawa Kerti masih
memiliki masalah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, karena sebagai
berikut.
(a) Perilaku
masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup
sehat dan bersih merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung
peningkatan status kesehatan penduduk. Perilaku masyarakat yang tidak sehat
dapat dilihat dari kebiasaan membuang dan menimbum sampah di sekitar pekarangan
rumah.
(b) Tempat
penampungan air bersih yang kurang memadai.
(c) Rendahnya
pemahaman masyarakat akan arti kesehatan maupun kebersihan lingkungan.
(2) Bidang
Pendidikan
Rendahnya sumber daya
manusia yang dimiliki Desa Nawa Kerti disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut.
(a) Fasilitas
pelayanan pendidikan SD masih belum bisa sepenuhnya mendukung proses
pembelajaran.
(b) Di
sisi lain, SD di Desa Nawa Kerti kekurangan guru sedangkan jumlah siswa dan
kelas banyak. Hal tersebut menyebabkan anak-anak tidak bisa belajar dengan
bimbingan yang optimal.
(3) Bidang
Agama dan Sosial Budaya
Masyarakat Desa Nawa
Kerti menganut agama Hindu, masih banyak permasalahan yang dimiliki :
(a) Makin
berkurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan kesenian tradisional yang
ada di desa.
(b) Masih
banyak sarana dan prasarana keagamaan yang sudah rusak.
(4) Masalah
di Bidang Ekonomi
Masyarakat Desa Nawa
Kerti yang sebagian besar petani masih banyak penghasilan/pendapatannya rendah,
dikarenakan:
(a) Petani
tidak memiliki modal.
(b) Tanah
di Desa Nawa Kerti terserang hama “gayas” yang susah untuk dibasmi, sehingga
menyebabkan hasil pertanian menurun.
(c) Keterbatasan
wawasan manajemen usaha dan keuangan, menyebabkan kelompok-kelompok dan lembaga keuangan
yang terbentuk di masyarakat tidak mampu berkembang.
Berdasarkan permasalahan di atas,
mahasiswa KKN akan melaksanakan program kerja yang telah dicanangkan oleh LPPM
yang terdiri dari 2 tema untuk keluarga asuh, yaitu tema sanitasi dan kesehatan
lingkungan dan tema pengembangan sumber daya manusia. Program kerja ini
dilaksanakan di keluarga Bapak I Ketut Jantuk yang berlokasi di Banjar Bau
Kawan, Desa Nawa Kerti.
B.
Perumusan
Kebutuhan/Masalah
Berdasarkan
hasil analisis situasi desa di atas,adapun masalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah penerapan program kerja bimbingan belajar Matematika, Bahasa
Bali dan Bahasa Inggris bagi anak asuh di Banjar Bau Kangin, Desa Nawa Kerti ?
2) Bagaimanakah penerapan program kerja penyuluhan 3M bagi keluarga asuh di
Banjar Bau Kangin, Desa Nawa Kerti?
3) Bagaimanakah penerapan program penanaman toga di pekarangan rumah bagi
keluarga asuh di Banjar Bau Kangin, Desa Nawa Kerti ?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, adapun tujuan dilaksanakannya program
kerja untuk keluarga asuh adalah sebagai berikut.
1) Program bimbingan belajar ini bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar anak asuh khususnya dalam mata pelajaran
Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris dan untuk memberikan bimbingan belajar
yang lebih optimal kepada anak asuh dalam proses pembelajaran.
2) Program penyuluhan 3M ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran setiap keluarga akan pentingnya menjaga kebersihan, mulai dari
kebersihan lingkungan dirumah dengan gerakan 3M untuk mencegahataumenanggulangipenyakitDBDkepadakeluargaasuh.
3) Program penanaman toga di
pekarangan rumah ini bertujuan untuk menambah wawasan keluarga asuh akan
pentingnya mempunyai tanaman obat dan keluarga asuh dapat menanam toga di
pekarangan rumah serta dapat memanfaatkan tanaman tersebut secara optimal.
D.
Manfaat
Program
Adapun manfaat dilaksanakannya program kerja keluarga
asuh ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi
mahasiswa KKN
a) Dapat
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan menerapkan program kerja Bimbingan Belajar
Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris, Penyuluhan 3M, dan Penanaman Toga
di Pekarangan Rumah.
b) Dengan
dilaksanakannya program kerja untuk keluarga asuh dapat memberikan pengalaman
belajar baru sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang cara mengajar
dan hidup bermasyarakat.
2) Bagi
keluarga asuh
a) Anak asuh mampu memahami pelajaran matematika, bahasa
bali dan bahasa inggris
b) Anak asuh mampu mampu mengimplementasikan materi yang
di berikan untuk masyarakat sekitar
c) Keluarga asuh dapat mengetahui pentingnya menerapkan
program 3M di lingkungan rumah agar kesehatan semakin terjamin
d) Keluarga asuh dapat mengetahui pentingnya memiliki
toga di pekarangan rumah dan mengetahui manfaatnya.
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
A.
Program Kerja
Data
Keluarga Asuh :
Nama
Ayah : I Wayan Degeng Arianta
Pekerjaan
Ayah : Petani
Nama
Ibu : Desak Ketut Sariati
Pekerjaan
Ibu : Petani
Alamat : Banjar Laga,
Desa Nawa Kerti
Nama
Anak Asuh : Desak Wayan Juniasih
Pendidikan : SD
Kelas V
Nama
Adik : Desak Made Ayuningsih
Pendidikan : SD Kelas III
Program 1
1) Tema
: Pengembangan Sumber Daya Manusia
2) Nama
Program : Bimbingan Belajar Mata Pelajaran di Sekolah
3) Rasional
:
Bimbingan belajar merupakan suatu
hal yang paling penting untuk diselenggrakan dalam proses pendidikan. Dengan
adanya bimbingan belajar dapat membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
secara optimal. Oleh sebab itu bimbingan belajar wajib dilaksanakan dalam upaya
untuk mencapai keberhasilan belajar siswa secara keseluruhan. Dalam
kenyataannya, pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah, siswa
tidak jarang menghadapi kesulitan mislanya malu untuk mengeluarkan pendapat,
malu untuk bertanya kepada gurunya jika siswa belum paham dengan pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Dan juga kurangnya partisipasi orang tua dalam menjadi
pendamping saat anaknya belajar dirumah merupakan salah satu factor yang
menjadi penyebab sulitnya anak untuk memahami materi pelajaran yang diberikan
di sekolah. Terkait dengan beberapa permasalahan tersebut kami membuat suatu
program bimbingan belajar yang ditujukan untuk anak dari orang tua asuh yang
akan dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif
agar siswa terhindar dari kesulitan belajar dan dengan mengambangkan cara
belajar yang efektif untuk membantu siswa agar sukses dalam belajar dan agar
mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan.
Dengan diadakannya program bimbingan belajar ini diharapkan potensi yang
dimiliki oleh anak asuh dalam proses pembelajaran dapat berkembang dengan baik
sehingga situasi belajar di sekolah dapat terealisasikan dengan kondusif,
aktif, inovatif, nyaman dan menyenangkan.
4) Sifat
Program :
Sifat program ini adalah rintisan,
karena merupakan program baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dibuat oleh
mahasiswa untuk mengembakan sumber daya masusia di Desa Nawakerti
5) Sasaran
:
Sasaran dari program
bimbingan belajar ini adalah anak dari orang tua asuh yang telah dipilih
6)
Keterlibatan :
Mahasiswa
KKN dan anak asuh
7) Metode
Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode
dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini adalah :
1. Metode
Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk
memperoleh data tentang kondisi keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan semua anggota keluarga guna memperoleh data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program
dan pelaksanaan program, sekaligus
memperkenalkan
diri serta menjelaskan maksud dan tujuan
diadakannya
program kerja yang akan dilaksan tersebut.
2.
Metode Observasi
Dengan mengadakan pengamatan di lapangan secara langsung setelah mendapat izin dari
pihak-pihak
terkait untuk mengetahui
serta mencatat hal-hal penting yang ada disekitar lingkungan keluarga yang mendukung
terlaksananya program kerja
yang
dirancang sehubungan dengan program
bimbingan belajar yang
diperuntukkan untuk anak asuh.
3. Metode
Diskusi
Metodediskusiini
digunakan dalam melakukan pengenalan
dan pendekatan
dengan
semua anggota keluarga asuh dengan
saling bertukar pikiran
terkait dengan
kekurangan dan kelebihan
program kerja
yang dirancang
sekaligus guna menumbuhkan
kepercayaan dan silahturahmi antara orangtua asuh, anak asuh,dan
penulis.
4. Metode
Terlibat Langsung dalam Pembelajaran
Metode ini dilaksanakan pada
saat kegiatan pelaksanaan programkerja yang telah dirancang denganmemperhatikan keterlibatanaktifdariseluruh anggota keluarga sehingga kedatangan kami (mahasiswa) dikeluarga tersebut memberikan manfaat yangpositif.
Metodeketerlibatan
langsung
dilakukan
denganpemberianpelatihanyang
dapatdilakukansecaraterbimbingmaupun
mandiri.Adapuntahapansecaraumumkegiatanpelatihanini adalahsebagai berikut.
·
Tahap Persiapan
·
Tahap
SosialisasidanPelatihan/BimbinganBelajar
·
Tahap
Evaluasi (setiap akhir pembelajaran)
·
8) Alokasi waktu : 20 jam
9) Jadwal Pelaksanaan :
|
Juni 2017
|
Keterangan
|
||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
Observasi ke Rumah Keluarga
Asuh
Penerjunan
Mahasiswa KKN
Pelaksanaan
Program Kerja
Pengumpulan
Laporan
Ujian
KKN
|
||||||||||||||
|
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
|||||||||||||||
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|||||||||||||||
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
|||||||||||||||
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|
|
|||||||||||||||
|
Juli 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|||||||||||||||
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|||||||||||||||
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
|||||||||||||||
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
|||||||||||||||
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|||||||||||||||
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
|
Agustus 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||||||||||||
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
|||||||||||||||
10) Luaran
Program :
Diharapkan setelah
adanya program bimbingan belajar ini, anak asuh dapat meningkatkan kemampuan
kognitifnya dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada anak asuh terkait
keterampilannya dalam membaca,
menulis dan berhitung dan agar dapat
terciptanya suasana belajar yang kondusif, aktif dan nyaman nantinya saat
belajar di dalam kelas.
Program
2
1) Tema
: Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2) Nama
Program : Penyuluhan 3 M (Menutup, Menguras dan Mengubur)
3) Rasional
:
Di musim
hujan saat ini sangatlah rentan dengan
penyakit
Demam Berdarah(DB)yang bisa
dikatakan sangatlah
berbahaya bagi
semua manusia,
Karena penyakit ini dapat menyebabkan
kematian dimana penyakit ini di sebabkan karena nyamuk Aedes Aegypti. Perkembangan nyamuk
sangatlah cepat apabila
adanya genangan
air.
Sampah-sampah,barang bekasyangmemungkinkan untukmenimbulkan sebuah genangan haruslah dibersihkan ataupun dibuang pada
tempat nya, sehingga perkembangan nyamuk ini
dapat di hentikan atau dengankata
laindapatdimusnahkanperkembangbiakannyasehinggamengurangi kemungkinanterjangkitnyapenyakitdemamberdarah.
Salah satu cara untuk mencegah perkembangan nyamuk
ini adalah dengan melakukan 3M
yaitu: Menutup, Menguras dan mengubur.
Menutup tempat penyimpanan air, Menguras tempat penampungan air dan mengubur barang- barangbekas.
Disini
kita ingin menyadarkan kepada masyarakat khususnya
keluarga asuh yang kami dapat diDesa
Nawakerti untuk sadar akan wabah penyakit ini,
Jadi kita dari
mahasiswa KKN Desa Nawakerti melakukan penyuluhan kepada keluarga asuh untuk melaksanakan 3M tersebut sehingga warga
desa tidak
Terserang penyakit
Demam Berdarah.
4) Sifat
Program :
Sifat program ini adalah rintisan,
karena merupakan program baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dibuat oleh
mahasiswa untuk diterapkan di Desa Nawakerti
5) Sasaran
:
Sasaran dari program
penyuluhan 3 M ini adalah keluarga asuh.
6)
Keterlibatan :
Mahasiswa
KKN dan keluarga asuh
7) Metode
Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode
dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini adalah :
1. Metode
Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk
memperoleh data tentang kondisi keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan semua anggota keluarga guna memperoleh data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program
dan pelaksanaan program.
Sekaligus
memperkenal
kandiri serta menjelaskan maksud
dan tujuan diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2. Metode
Observasi
Metode observasi ini
dilakukan dengan Metodeobservasiinidilakukan
denganmengadakanpengamatandi lapangansecaralangsungsetelahmendapatizin daripihak-pihakterkait untuk
mengetahui serta mencatat hal-hal
penting yang ada disekitar lingkungan
keluargayangmendukungterlaksananyaprogramkerjayang
dirancang
sehubungan dengan
program penyuluhan 3 M yang
diperuntukkan untuk keluarga asuh.
3. Metode
Diskusi
Metode
diskusi ini digunakan dalammelakukan pengenalan dan pendekatan
dengan
semua anggota keluarga asuh dengan
saling bertukar pikiran
terkait dengan
kekurangan dan kelebihan
program kerja
yang dirancang
sekaligus guna menumbuhkan
kepercayaan dan silahturahmi antara orangtua asuh, anakasuh,
dan penulis.
4. Metode
Terlibat Langsung dalam Pelaksanaan
Metode ini dilaksanakan pada
saat kegiatan pelaksanaan program
kerja yang telah dirancang dengan
memperhatikan keterlibatan
aktif dari seluruh anggota
keluarga sehingga kedatangan kami (mahasiswa) dikeluarga tersebut memberikan manfaat yang
positif. Metode keterlibatan langsung dilakukan dengan pemberian penyuluhan 3 M
yang dapat dilakukan secara optimal.Adapun tahapan
secara umum kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut.
·
Tahap Persiapan
·
Tahap
SosialisasidanPelatihan
·
Tahap
Evaluasi
8) Alokasi Waktu : 6 jam
9) Jadwal Pelaksanaan :
|
Juni 2017
|
Keterangan
|
||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
Observasi ke Rumah Keluarga
Asuh
Penerjunan
Mahasiswa KKN
Pelaksanaan
Program Kerja
Pengumpulan
Laporan
Ujian
KKN
|
||||||||||||||
|
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
|||||||||||||||
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|||||||||||||||
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
|||||||||||||||
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|
|
|||||||||||||||
|
Juli 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|||||||||||||||
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|||||||||||||||
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
|||||||||||||||
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
|||||||||||||||
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|||||||||||||||
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
|
Agustus 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||||||||||||
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
|||||||||||||||
10) Luaran
Program :
Setelah diadakannya
program penyuluhan 3 M ini kepada keluarga asuh diharapkan dapat keluarga asuh
dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
sehingga akan terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman untuk
keluarga.
Program 3
1) Tema
: Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2) Nama
Program : Penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di pekarangan rumah
3) Rasional
:
Masyarakat
di Desa Nawakerti terlihat kurang memanfaatkan lahan kosong yang tersedia
dipekarangan rumahnya untuk menanam tanaman yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupan keluarga
seperti tanaman obat-obatan. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga) merupakan tanaman
yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah dan mempunyai manfaat sebagai
obat-obatan herbal tradisional. Selain itu TOGA berfungsi sebagai upaya
pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan dan penyembuhan penyakit.
4) Sifat
Program :
Sifat program ini adalah rintisan,
karena merupakan program baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dibuat oleh
mahasiswa untuk diterapkan di Desa Nawakerti
5) Sasaran
:
Sasaran dari program
penanaman TOGA ini adalah keluarga asuh.
6)
Keterlibatan :
Mahasiswa
KKN dan keluarga asuh
7) Metode
Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode
dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini adalah :
1. Metode
Wawancara
Metode wawancara
digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi keluarga asuh dengan mengadakan
tanya jawab secara langsung dengan semua anggota keluarga guna memperoleh data
awal sebelum membuat usulan kegiatan program
dan pelaksanaan program, sekaligus
memperkenalkan
diri serta menjelaskan maksud
dan tujuan diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2. Metode
Observasi
Metode observasi ini
dilakukan dengan Metode observasi ini dilakukan
dengan mengadakan pengamatan di lapangan secara langsung setelah mendapat izin dari
pihak-pihak
terkait untuk mengetahui
serta mencatat hal-hal penting yang ada disekitar lingkungan keluarga yang mendukung
terlaksananya program kerja
yang
dirancang sehubungan dengan program
Penanaman TOGA yang
diperuntukkan untuk keluarga asuh.
3. Metode
Diskusi
Metodediskusiini digunakandalammelakukanpengenalandan pendekatan
dengan
semua anggota keluarga asuh dengan
saling bertukar pikiran
terkait dengan
kekurangan dan kelebihan
program kerja
yang dirancang
sekaligus guna menumbuhkan
kepercayaan dan silahturahmi antara orangtua asuh, anakasuh,dan
penulis.
4. Metode
Terlibat Langsung dalam Pelaksanaan
Metode ini dilaksanakan pada
saat kegiatan pelaksanaan program
kerja yang telah dirancang dengan
memperhatikan keterlibatan
aktif dari seluruh anggota
keluarga sehingga kedatangan kami (mahasiswa) dikeluarga tersebut memberikan manfaat yangpositif.
Metode
keterlibatan langsung dilakukan denganpemberian penyuluhan . Penanaman
TOGA yang dapat dilakukan secara optimal.Adapun tahapan secara
umum kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut.
·
Tahap Persiapan
·
Tahap
SosialisasidanPelatihan
·
Tahap
Evaluasi
8)
Alokasi waktu : 4 jam
9) Jadwal Pelaksanaan :
|
Juni
2017
|
Keterangan
|
||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
Observasi ke Rumah Keluarga
Asuh
Penerjunan
Mahasiswa KKN
Pelaksanaan
Program Kerja
Pengumpulan
Laporan
Ujian
KKN
|
||||||||||||||
|
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
|||||||||||||||
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|||||||||||||||
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
|||||||||||||||
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|
|
|||||||||||||||
|
Juli 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|||||||||||||||
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|||||||||||||||
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
|||||||||||||||
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
|||||||||||||||
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|||||||||||||||
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
|
Agustus 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||||||||||||
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
|||||||||||||||
10) Luaran
Program :
Setelah diadakannya
program Penanaman TOGA ini kepada keluarga asuh diharapkan dapat keluarga asuh
dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempunyai tanaman obat di
pekarangan rumah agar kesehatan semakin terjamin.
B.
KALENDER KERJA
Kalender
kerja merupakan kalender yang berisi tentang tanggal-tanggal pelaksanaan
program kerja dan alokasi waktu pelaksanaan program kerja. Tujuan pembuatan
kalender kerja yaitu agar program kerja
yang disusun dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditetapkan. Berikut kalender
program kerja keluarga asuh yang termuat dalam dalam gambar berikut.
|
Juni
2017
|
Keterangan
|
||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
Observasi ke Rumah Keluarga
Asuh
Penerjunan
Mahasiswa KKN
Pelaksanaan
Program Kerja
Pengumpulan
Laporan
Ujian
KKN
|
||||||||||||||
|
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
|||||||||||||||
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|||||||||||||||
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
|||||||||||||||
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|
|
|||||||||||||||
|
Juli 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|||||||||||||||
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|||||||||||||||
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
|||||||||||||||
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
|||||||||||||||
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|||||||||||||||
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
|
Agustus 2017
|
|||||||||||||||||||||
|
Sen in
|
Sela sa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum at
|
Sab tu
|
Ming gu
|
|||||||||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||||||||||||
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
|||||||||||||||
Tabel
2. Kalender Kerja Program Kerja Keluarga Asuh
|
No
|
Nama
Program Kerja
|
Sasaran
|
Jadwal
Pelaksanaan
|
Alokasi
Waktu
|
|
1
|
Bimbingan
Belajar Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris
|
Anak Keluarga Asuh
|
8 Juli 2017
13 Juli 2017
15 Juli 2017
17 Juli 2017
20 Juli 2017
23 Juli 2017
24 Juli 2017
27 Juli 2017
29 Juli 2017
31 Juli 2017
|
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
|
|
2
|
Penyuluhan 3M
|
Anggota Keluarga Asuh
|
16 Juli 2017
30 Juli 2017
|
3 jam
3 jam
|
|
3
|
Penanaman TOGA
di Pekarangan Rumah
|
Anggota Keluarga Asuh
|
22 Juli 2017
3 Agustus 2017
|
2 jam
2 jam
|
|
Total Waktu
Pelaksanaan
|
30 jam
|
|||
Rekapitulasi
Program Kerja KKN
Tabel 3. Rekapitulasi
Program Kerja KKN
|
No
|
Program
|
Sifat
Program
|
Sasaran
|
Metode
Pelaksanaan
|
Luaran
|
Alokasi
Waktu
|
|
1
|
Bimbingan
Belajar Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris
|
Rintisan
|
Anak Asuh
|
Metode
pelaksanaan program ini terdiri dari metode wawancara, metode observasi,
metode diskusi, dan metode terlibat langsung dalam pembelajaran
|
Dengan adanya bimbingan belajar diharapkan anak asuh
dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya dan dapat memecahkan masalah dalam
pembelajaran atau kesulitan dalam memahami pembelajaran.
|
20 jam
|
|
2
|
Penyuluhan 3M
|
Rintisan
|
Keluarga Asuh
|
Metode
pelaksanaan program ini terdiri dari metode wawancara, metode observasi,
metode diskusi, dan metode terlibat langsung dalam pemlaksanaan
|
Dengan adanya penyuluhan 3M diharapkan keluarga
asuh dapat menjaga kebersihan lingkungannya dengan menerapkan prinsip 3M di
lingkungan rumah agar terhindar dari penyakit demam berdarah
|
6 jam
|
|
3
|
Penanaman TOGA
di Pekarangan Rumah
|
Rintisan
|
Keluarga Asuh
|
Metode
pelaksanaan program ini terdiri dari metode wawancara, metode observasi,
metode diskusi, dan metode terlibat langsung dalam pemlaksanaan
|
Dengan adanya program TOGA di pekarangan rumah
diharapkan keluarga asuh dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
memiliki TOGA dan dapat mengetahui manfaat dari tanaman tersebut.
|
4 jam
|
|
Jumlah Jam Kerja
|
30 jam
|
|||||
BAB
III
PELAKSANAAN
PROGRAM
A.
Hasil-hasil
yang Dicapai
1.
Program
Kerja Bimbingan Belajar Mata Pelajaran di Sekolah
Program kerja untuk keluarga asuh yaitu
Bimbingan Belajar Pengenalan Huruf
dan Angka di Br. Laga Desa Nawa Kerti, Kecamatan Abang,
Kabupaten Karangasem. Program ini bertujuan untuk membantu anak asuh dalam
memahami materi pelajaran .
Dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
ini telah di laksanakan pada tanggal 8, 15, 17, 20, 23, 24, 27, 29, 31 Juli 2017
ditempat kediaman keluarga asuh. Program ini membantu anak lebih memahami isi
materi yang disampaikan oleh guru di kelas, dengan metode pendekatan secara
intim membuat anak menjadi lebih cepat untuk menyerap isi materi daripada di
dalam kelas karena metode ini dilakukan dengan pendekatan yang membuat anak
mudah belajar.
2. Program Kerja 3M
(Menguras, Menutup, Mengubur)
Program
kerja 3M merupakan sebuah program untuk menanggulangi penyakit demam berdarah. Program
kerja penyuluhan 3M telah dilaksanakan di keluarga asuh pada tanggal 13 Juli 2017 dan 21 Juli 2017. Penyuluhan ini
diberikan oleh mahasiswa KKN kepada keluarga asuh. Penyuluhan ini dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur. Untuk
prinsip menutup ini dilakukan di bak penampungan air yang dimiliki oleh
keluarga asuh. Mahasiswa memberikan pemahaman kepada keluarga asuh untuk
menutup bak penampungan air yang ada di rumah agar nyamuk tidak leluasa dapat
masuk ke dalam bak penampungan air.
Setelah memberikan pemahaman yang cukup kepada keluarga asuh, mahasiswa lngsung
melihat bak yang dimiliki oleh keluarga asuh. Kemudian untuk
prinsip menguras dilakukan di bak atau tempat penampungan air. Mahasiswa
memberikan pemahaman kepada keluarga asuh agar membersihkan bak penampungan air
minimal sekali dalam sebulan agar tidak ada endapan-endapan bakteri yang dapat
menjadi sumber penyakit di penampungan air. Untuk prinsip yang terakhir yaitu
mengubur, mahasiswa memberikan pemahaman kepada keluarga asuh agar mengubur
barang-barang bekas yang berisi genangan air. Hal ini dilakukan agar nyamuk
tidak dapat berkembang di barang-barang bekas yang berisi genangan air
tersebut. Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan tersebut, keluarga asuh
sudah mulai memahami prinsip-prinsip tersebut dan keluarga asuh sudah mampu
menjalankan program 3M di rumah. Di akhir penyuluhan, mahasiswa bersama
keluarga asuh membersihkan bak penampungan air dan memberikan bubuk abate di bak tersebut.
3. Program Kerja TOGA
(tanaman Obat Keluarga)
Menanam tanaman Toga dan memaparkan
kasiat tanaman Toga telah dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017 di pekarangan
rumah warga, khususnya keluarga asuh sangat antusias dalam menerima dan
berpartisipasi dalam penanaman obat ini, adapun tanaman yang ditanam adalah sebagai
berikut: Jarak, kumis kucing, cocor bebek, kunyit, jahe merah, kencur, gingseng
, isen dan sere
Hambatan
Pelaksanaan Program
4.
Program Kerja Bimbingan Belajar
Mata Pelajaran di Sekolah
Dalam pelaksanaan program
kerja
untuk keluarga asuh dengan mengajarkan
anak asuh belajar mengalami beberapa kendala yaitu sebagai berikut:
1. Daya
ingat yang masih rendah
Dari
hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran dapat diketahui bahwa anak asuh
memiliki daya ingat yang masih rendah. Dalam mengingat isi dari pelajaran yang
ia teria saat pembelajaran di kelas.
2. Tempat
pelaksanaan
Kegiatan
pembelajaran tersebut dilakukan di ruang
tamu dimana terdapat televisi didalamnya dan selama proses pembelajaran orang
tua dan saudara anak asuh ikut serta dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan
anak asuh kurang konsetrasi selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Program Kerja 3M
(Menguras, Menutup, Mengubur)
Dalam
pelaksanaan program kerja 3M mengalami beberapa kendala yaitu sebagai
berikut:
1.
Mahasiswa kesulitan
dalam mencari tempat untuk mengubur sampah di rumah keluarga asuh dikarenakan
lahan yang ada tidak terlalu luas
6.
Program
Kerja TOGA (tanaman Obat Keluarga)
Dalam pelaksanaan program kerja mengalami beberapa
kendala yaitu sebagai berikut:
1. Sulitnya
mencari bahan tanaman karena masih kurangnya kesadaran dalam memanfaatkan
tanaman ini.
BAB
IV
SIMPULAN
DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa di keluarga asuh yaitu di keluarga
bapak Bagus Made Dawa , mahasiswa sudah menjalankan 3 program kerja. Program
kerja yang sudah dijalankan antara lain:
1.
Program kerja yang
pertama yaitu bimbingan belajar Mata Pelajaran di Sekolah yang dilaksanakan
sebanyak 10 kali yaitu pada tanggal 8, 13, 17, 15, 20, 23, 24, 27, 29 dan 31
Juli 2017 kepada anak dari keluarga asuh yang bernama Desak. Dari proses
pembelajaran yang sudah dijalankan, pembelajaran ini lebih membuat anak cepat
menangkap materi yang disampaikan guru dikelas.
2.
Program kerja kedua
yang sudah dijalankan yaitu program 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) yang
dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada 13 Juli 2017 dan 21 Juli 2017. Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan tersebut,
keluarga asuh sudah mulai memahami prinsip-prinsip 3M dan keluarga asuh sudah
mampu menjalankan program 3M di rumah. Tidak ada
kendala yang berarti dari program kerja 3M ini.
3.
Program kerja ketiga
dijalankan oleh mahasiswa yaitu penanaman TOGA pertemuan dalam program ini
hanya sekali yaitu pada tanggal 22 Juli 2017. Dan keluarga asuh sangat antusias
dalam memanfaatkan tanaman yang berkhasiat ini.
B.
Saran
Berdasarkan
program kerja yang telah dilaksanakan, maka dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut.
1) Bagi
Keluarga Asuh
Diharapkan lebih memperhatikan waktu belajar anak dan
memperhatikan perkembangan belajar anak
guna meningkatkan daya ingat anak.
2) Bagi
Mahasiswa KKN
Diharapkan dengan adanya KKN di
Desa Nawa Kerti menjadi suatu pengalaman dalam menghadapi masyarakat di
lingkungan sosial yang berbeda-beda serta menerapkan ilmu pengetahuan yang
didapat selama perkuliahan untuk diaplikasikan dalam memberikan program
tersebut di bidang pendidikan. Dari hal tersebut mahasiswa diharapkan untuk
lebih meningkatkan kemampuan dalam memberikan bimbingan berkarya terhadap anak
yang mengalami kesulitan belajar sehingga kegiatan program tersebut efektif dan
efisien.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar