Jumat, 10 November 2017

contoh format program kluster



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Data Situasi Desa
1)   Sejarah Desa Nawa Kerti
Nama Desa Nawa Kerti diambil dari bahasa Sansekertayang berasal dari kata Nawaasal katanya Nawina yang artinya Baru, dan Kerti yang artinya Membangun. Jadi,Desa Nawa Kertiberarti “Desa yang Baru Membangun”.
Desa Nawa Kerti terletak 3 kilometer dari Kecamatan. Desa Nawa Kerti merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Pidpid. Pada tanggal 18 Agustus 1998 turun SK Gubernur Bali Nomor 400 Th.1998, maka desa Nawa Kerti ditetapkan menjadi desa persiapan.
Dalam perjalannya sebagai desa persiapan maka pada tahun 2003 desa Nawa Kerti ditetapkan sebagai desa Difinitif, berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten No. 1 Tahun 2003 tentang pembentukan Desa Nawa Kerti yang ditetapkan di Amlapura tanggal 28 Januari 2003 dan diresmikan pada tanggal 10 April 2003.
Dalam perjalanan sejarah pemerintah Desa Nawa Kerti telah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan diantara sebagai berikut.
Tabel 1. Daftar Nama Perbekel Desa Nawa Kerti
NO
PERIODE
NAMA PERBEKEL
KETERANGAN
1.
1998 - 2003
I Nengah Pasek Arsana, SH.
Desa Persipan.
2.
2003 - 2008
I Nengah Pasek Arsana, SH.

3.
2008 - 2012
I Nengah Rata, SE., M.Si.

4.
2012 - 2014
I Nyoman Karta Sugiantara
Pj Perbekel.
5.
2014 - 2016
I Ketut Prama Budarta, ST., M.Eng
Pj. Perbekel
6.
2016 - 2022
I Wayan Putu


2)   Kondisi Fisik Desa Nawa Kerti
Secara tofografi, Desa Nawa Kerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian 574 s/d 700 meter diatas permukaan laut, curah hujan relatif sedang, dengan batas wilayah administratif sebagai berikut.
a)    Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Datah
b)   Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kesimpar
c)    Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pidpid
d)   Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buana Giri
Luas wilayah Desa 5,04 km2 atau sekitar 1,67% luas Kabupaten Karangasem. Secara administratif desa Nawa Kerti  terbagi atas 4 (empat) Banjar Dinas yang meliputi Banjar Dinas Bau Kawan, Banjar Dinas Bau Kangin, Banjar Dinas Bau Kaler, dan Banjar Dinas Laga.
Penggunaan lahan di wilayah Desa Nawa Kerti sekarang dipilah menjadi daerah pemukiman 22,9 hektar, pertanian lahan kering 473,70 hektar, perkebunan/tegalan 473,70 hektar, hutan 13 hektar serta penggunaan lain-lain (fasilitas umum, Pura, setra,  jalan, lapangan dan sebagainya) seluas 1,04 hektar.
Desa Nawa Kerti memiliki jalan sepanjang 35 km, dengan rincian: jalan kabupaten 5 km, jalan desa 5 km dan jalan dusun/banjar sepanjang 9 km. Dengan kondisi beraspal sepanjang 10 km, rabat beton sepanjang 1 km, geladag 3,5 km, dan jalan tanah sepanjang 1,5 km.

3)   Kondisi Sosial Desa Nawa Kerti
Jumlah penduduk Desa Nawa Kerti berdasarkan hasil data dari Catatan Sipil pada tahun 2016, adalah sebanyak 4.545  jiwa, terdiri dari 2.327 jiwa penduduk laki-laki dan 2.318 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dari 1.338  KK. Sedangkan jumlah RTM sabanyak 356 RTM.
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki desa Nawa Kerti, yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah sekolah 5%, sedang mengikuti pendidikan 75 % dan sisanya 10% tidak bersekolah lagi. Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun  (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 15%, sedang mengikuti pendidikan 70% dan sisanya 15% tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi. 
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian (90%), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (5%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (1%), sektor jasa ( 1%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari berbagai sektor ( 3%).
Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa Nawa Kerti beragama Hindu (100%), Islam (0%), Budha  (0%), Kristen Protestan (0%) dan Katolik (0%).
Kebudayaan daerah Desa Nawa Kerti, tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya).

4)   Keadaan Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Nawa Kerti, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh  penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 85 % dari total penggunaan lahan desa. Juga 15 % mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor peternakan dll. Pada sektor pertanian dalam arti luas komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah kelapa, sedangkan hasil peternakan yang ada adalah ternak sapi dan babi.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga/ kerajinan.
Pada sektor perdagangan hasil produksi pertanian dan peternakan di jual melalui tengkulak. Sedangkan fasilitas pasar yang ada di desa Nawa Kerti, belum ada sarana dan prasarana pasar desa.
Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan ukir, kerajinan bambu, kerajinan batu tabas, kerajinan pengolahan minyak goreng secara taradisional serta menjahit dll.
Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/istitusi keuangan mikro berupa Bumdes sebagai pendukung ekonomi desa. Disamping Bumdes sektor jasa yang ada adalah perbengkelan, hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkebangan ekonomi desa secara keseluruhan.
Struktur kelembagaan di desa Nawa Kerti, disamping kelembagaan administratif Pemerintahan Desa dan kelembagaan dari Desa Adat/Pekraman, Banjar Adat, juga kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik. Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM, PKK desa. Dari ekonomi, misalnya, Bumdes, kelompok usaha kecil, kelompok tani, kelompok ternak. Dari pendidikan seperti, komite sekolah. Dari kesehatan seperti postu, poskesdes, posyandu, GSI, dan Lansia. Dari sisi budaya seperti seke gong, seke santi, seke tari dan Band remaja. Dari sisi sosial dan politik seperti karang teruna, lembaga subak abian.

5)   Kondisi Pemerintahan Desa Nawa Kerti
a)   Pembagian Wilayah Desa Nawa Kerti
Desa Nawa Kerti memiliki luas wilayah 5,04 km2 yang membujur dari selatan ke utara dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut.
(1)      Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Datah
(2)      Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kesimpar
(3)      Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pidpid
(4)      Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buana Giri

b)   Struktur Pemerintahan Desa Nawa Kerti
Pemerintahan Desa Nawa Kerti dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Menurut  Undang-Undang ini Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah Desa ini dipimpin oleh Kepala Desa (Perbekel) yang di dampingi oleh seorang Sekretaris Desa (Sekdes) dan  Kepala Urusan (Kaur) sebagai berikut.
(1)      Kepala Urusan Pemerintahan
(2)      Kepala Urusan Pembangunan
(3)      Kepala Urusan Kesra
(4)      Kepala Urusan Umum
(5)      Kepala Urusan Keuangan
(6)      Kelian Banjar Dinas
Keberadaan BPD dalam pemerintahan Desa telah didukung oleh sarana dan prasarana serta buku-buku yang lengkap sesuai dengan Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor  27 tahun 2002. BPD ini dipimpin oleh seorang Ketua, yang didampingi oleh seorang sekretaris dan seorang bendahara dan anggotanya. BPD ini memilki perlengkapan prasarana dan sarana  seperti : Anggaran, Buku Data Keputusan BPD, Buku Data Anggota BPD, Buku Data Kegiatan BPD, Buku Sekretariat BPD.
Keberadaan Pemerintahan Desa juga telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti gedung Kantor lengkap dengan ruang Rapat, Buku Data perangkat Desa  dan lengkap dengan perangkat Desa yaitu Perbekel dibantu Sekretaris Desa, Kepala-Kepala Urusan seperti Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Pembangunan, Kaur Kesra dan Kaur Umum serta para Kelihan Banjar Dinas. Semua Perangkat Desa ini telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Namun masih adanya kekurangan-kekurangan karena sumber daya manusia yang terbatas.
Pemerintahan Desa Nawa Kerti telah melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya berlandaskan pada tertib administrasi. Untuk menunjang tertib dibidang administrasi tersebut maka Sekretariat Pemerintahan Desa Nawa Kerti telah dilengkapi administrasi umum, buku profil desa, Administrasi keuangan, administrasi penduduk, administrasi BPD, Administrasi Permbangunan, Administrasi lainnya serta Peta Wilayah.
Mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas dan kewajiban serta tanggung jawab Perbekel kepada Pemerintah atasan, baik pada tahun 2015  maupun pada tahun 2016  telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah. Demikian juga mengenai penyampaian keterangan tentang Laporan Pertanggungjawaban kepada BPD serta penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pokok-pokok pertanggungjawaban telah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan.

6)      Permasalahan Desa
Permasalahan yang terjadi di Desa Nawa Kerti dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu sebagai berikut:
a)   Masalah di Bidang Sarana dan Prasarana Desa
Masih banyak terdapat sarana dan prasarana desa yang dibutuhkan  masyarakat seperti: pengaspalan jalan, sarana akses air bersih yang belum mencukupi untuk  kebutuhan masyarakat, rumah warga miskin yang tidak layak huni, belum adanya pasar desa, dan belum adanya sarana untuk truk sampah.
b)   Masalah di Bidang Kesehatan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi
(1)  Bidang Kesehatan
Desa Nawa Kerti masih memiliki masalah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, karena sebagai berikut.
(a)       Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup sehat dan bersih merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan penduduk. Perilaku masyarakat yang tidak sehat dapat dilihat dari kebiasaan membuang dan menimbum sampah di sekitar pekarangan rumah.
(b)       Tempat penampungan air bersih yang kurang memadai.
(c)       Rendahnya pemahaman masyarakat akan arti kesehatan maupun kebersihan lingkungan.
(2)  Bidang Pendidikan
Rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki Desa Nawa Kerti disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
(a)      Fasilitas pelayanan pendidikan SD masih belum bisa sepenuhnya mendukung proses pembelajaran.
(b)     Di sisi lain, SD di Desa Nawa Kerti kekurangan guru sedangkan jumlah siswa dan kelas banyak. Hal tersebut menyebabkan anak-anak tidak bisa belajar dengan bimbingan yang optimal.



(3)  Bidang Agama dan Sosial Budaya
Masyarakat Desa Nawa Kerti menganut agama Hindu, masih banyak permasalahan yang dimiliki :
(a)    Makin berkurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan kesenian tradisional yang ada di desa.
(b)   Masih banyak sarana dan prasarana keagamaan yang sudah rusak.
(4)  Masalah di Bidang Ekonomi
Masyarakat Desa Nawa Kerti yang sebagian besar petani masih banyak penghasilan/pendapatannya rendah, dikarenakan:
(a)    Petani tidak memiliki modal.
(b)   Tanah di Desa Nawa Kerti terserang hama “gayas” yang susah untuk dibasmi, sehingga menyebabkan hasil pertanian menurun.
(c)    Keterbatasan wawasan manajemen usaha dan keuangan, menyebabkan kelompok-kelompok dan lembaga keuangan yang terbentuk di masyarakat tidak mampu berkembang.
Berdasarkan permasalahan di atas, mahasiswa KKN akan melaksanakan program kerja yang telah dicanangkan oleh LPPM yang terdiri dari 2 tema untuk keluarga asuh, yaitu tema sanitasi dan kesehatan lingkungan dan tema pengembangan sumber daya manusia. Program kerja ini dilaksanakan di keluarga Bapak I Ketut Jantuk yang berlokasi di Banjar Bau Kawan, Desa Nawa Kerti.


B.       Perumusan Kebutuhan/Masalah
Berdasarkan hasil analisis situasi desa di atas,adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.
1)   Bagaimanakah penerapan program kerja bimbingan belajar Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris bagi anak asuh di Banjar Bau Kangin, Desa Nawa Kerti ?
2)   Bagaimanakah penerapan program kerja penyuluhan 3M bagi keluarga asuh di Banjar Bau Kangin, Desa Nawa Kerti?
3)   Bagaimanakah penerapan program penanaman toga di pekarangan rumah bagi keluarga asuh di Banjar Bau Kangin, Desa Nawa Kerti ?

C.      Tujuan
Berdasarkan  rumusan masalah di atas, adapun tujuan dilaksanakannya program  kerja untuk keluarga asuh adalah sebagai berikut.
1)   Program bimbingan belajar ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar anak asuh khususnya dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris dan untuk memberikan bimbingan belajar yang lebih optimal kepada anak asuh dalam proses pembelajaran.
2)   Program penyuluhan 3M ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran setiap keluarga akan pentingnya menjaga kebersihan, mulai dari kebersihan lingkungan dirumah dengan gerakan 3M untuk mencegahataumenanggulangipenyakitDBDkepadakeluargaasuh.
3)   Program penanaman toga di pekarangan rumah ini bertujuan untuk menambah wawasan keluarga asuh akan pentingnya mempunyai tanaman obat dan keluarga asuh dapat menanam toga di pekarangan rumah serta dapat memanfaatkan tanaman tersebut secara optimal.

D.      Manfaat Program
Adapun manfaat dilaksanakannya program kerja keluarga asuh ini adalah sebagai berikut.
1)      Bagi mahasiswa KKN
a)      Dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan menerapkan program kerja Bimbingan Belajar Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris, Penyuluhan 3M, dan Penanaman Toga di Pekarangan Rumah.
b)      Dengan dilaksanakannya program kerja untuk keluarga asuh dapat memberikan pengalaman belajar baru sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang  cara mengajar dan hidup bermasyarakat.


2)      Bagi keluarga asuh
a)      Anak asuh mampu memahami pelajaran matematika, bahasa bali dan bahasa inggris
b)      Anak asuh mampu mampu mengimplementasikan materi yang di berikan untuk masyarakat sekitar
c)      Keluarga asuh dapat mengetahui pentingnya menerapkan program 3M di lingkungan rumah agar kesehatan semakin terjamin
d)     Keluarga asuh dapat mengetahui pentingnya memiliki toga di pekarangan rumah dan mengetahui manfaatnya.




BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
A.    Program Kerja
Data Keluarga Asuh :
Nama Ayah           :  I Wayan Degeng Arianta
Pekerjaan Ayah     :  Petani
Nama Ibu               :  Desak Ketut Sariati
Pekerjaan Ibu         :  Petani
Alamat                   :  Banjar Laga, Desa Nawa Kerti
Nama Anak Asuh  : Desak Wayan Juniasih
Pendidikan            :  SD Kelas V
Nama Adik            : Desak Made Ayuningsih
Pendidikan            : SD Kelas III

Program 1
1)      Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia
2)      Nama Program : Bimbingan Belajar Mata Pelajaran di Sekolah
3)      Rasional :
Bimbingan belajar merupakan suatu hal yang paling penting untuk diselenggrakan dalam proses pendidikan. Dengan adanya bimbingan belajar dapat membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Oleh sebab itu bimbingan belajar wajib dilaksanakan dalam upaya untuk mencapai keberhasilan belajar siswa secara keseluruhan. Dalam kenyataannya, pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah, siswa tidak jarang menghadapi kesulitan mislanya malu untuk mengeluarkan pendapat, malu untuk bertanya kepada gurunya jika siswa belum paham dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dan juga kurangnya partisipasi orang tua dalam menjadi pendamping saat anaknya belajar dirumah merupakan salah satu factor yang menjadi penyebab sulitnya anak untuk memahami materi pelajaran yang diberikan di sekolah. Terkait dengan beberapa permasalahan tersebut kami membuat suatu program bimbingan belajar yang ditujukan untuk anak dari orang tua asuh yang akan dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa terhindar dari kesulitan belajar dan dengan mengambangkan cara belajar yang efektif untuk membantu siswa agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan. Dengan diadakannya program bimbingan belajar ini diharapkan potensi yang dimiliki oleh anak asuh dalam proses pembelajaran dapat berkembang dengan baik sehingga situasi belajar di sekolah dapat terealisasikan dengan kondusif, aktif, inovatif, nyaman dan menyenangkan.
4)      Sifat Program :
Sifat program ini adalah rintisan, karena merupakan program baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dibuat oleh mahasiswa untuk mengembakan sumber daya masusia di Desa Nawakerti
5)      Sasaran :
Sasaran dari program bimbingan belajar ini adalah anak dari orang tua asuh yang telah dipilih
6)      Keterlibatan :
Mahasiswa KKN dan anak asuh
7)      Metode Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini adalah :
1.      Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan semua anggota keluarga guna memperoleh data awal sebelum membuat usulan kegiatan   program  dan pelaksanaan  program, sekaligus memperkenalkan diri serta menjelaskan  maksud dan tujuan diadakannya program kerja yang akan dilaksan tersebut.
2.      Metode Observasi
Dengan mengadakan pengamatan di lapangan secara langsung setelah mendapat izin dari pihak-pihak terkait untuk mengetahui serta  mencatat hal-hal penting yang ada disekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya program kerja yang dirancang sehubungan dengan program bimbingan belajar yang  diperuntukkan untuk  anak asuh.
3.      Metode Diskusi
Metodediskusiini digunakan dalam  melakukan pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh dengan  saling  bertukar pikiran  terkait  dengan  kekurangan  dan   kelebihan  program  kerja  yang dirancang sekaligus guna menumbuhkan kepercayaan dan silahturahmi antara orangtua asuh, anak asuh,dan penulis.
4.      Metode Terlibat Langsung dalam Pembelajaran
Metode ini dilaksanakan pada saat kegiatan pelaksanaan programkerja yang telah dirancang denganmemperhatikan  keterlibatanaktifdariseluruh anggota keluarga  sehingga kedatangan kami  (mahasiswa) dikeluarga  tersebut memberikan  manfaat yangpositif. Metodeketerlibatan langsung dilakukan denganpemberianpelatihanyang dapatdilakukansecaraterbimbingmaupun mandiri.Adapuntahapansecaraumumkegiatanpelatihanini adalahsebagai berikut.
·         Tahap Persiapan
·         Tahap SosialisasidanPelatihan/BimbinganBelajar
·         Tahap Evaluasi (setiap akhir pembelajaran)
·          
8)      Alokasi waktu : 20 jam
9)      Jadwal Pelaksanaan :
Juni 2017
Keterangan
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu


Observasi ke Desa Nawa Kerti


 
Observasi ke Rumah Keluarga Asuh
 

Penerjunan Mahasiswa KKN
 

Pelaksanaan Program Kerja
 

Pengumpulan Laporan
 

Ujian KKN







1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30


Juli 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu





1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31






Agustus 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

10)  Luaran Program :
Diharapkan setelah adanya program bimbingan belajar ini, anak asuh dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada anak asuh terkait keterampilannya dalam membaca, menulis dan berhitung dan agar dapat terciptanya suasana belajar yang kondusif, aktif dan nyaman nantinya saat belajar di dalam kelas.

Program 2
1)      Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2)      Nama Program : Penyuluhan 3 M (Menutup, Menguras dan Mengubur)
3)      Rasional :
Di  musim  hujan saat  ini sangatlah rentan  dengan  penyakit Demam Berdarah(DB)yang bisa dikatakan sangatlah berbahaya bagi semua manusia,
 Karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian dimana penyakit ini di sebabkan karena nyamuk  Aedes Aegypti. Perkembangan nyamuk  sangatlah cepat apabila adanya  genangan air.
Sampah-sampah,barang bekasyangmemungkinkan untukmenimbulkan sebuah genangan haruslah dibersihkan ataupun  dibuang pada tempat nya, sehingga perkembangan nyamuk ini  dapat di hentikan atau dengankata laindapatdimusnahkanperkembangbiakannyasehinggamengurangi kemungkinanterjangkitnyapenyakitdemamberdarah.
Salah satu cara untuk mencegah perkembangan nyamuk ini adalah dengan melakukan 3M yaitu: Menutup, Menguras dan mengubur. Menutup tempat penyimpanan air, Menguras tempat penampungan air dan  mengubur barang- barangbekas.
Disini kita ingin menyadarkan kepada masyarakat khususnya keluarga asuh yang kami dapat diDesa Nawakerti untuk sadar akan wabah penyakit ini,
Jadi kita dari  mahasiswa KKN Desa  Nawakerti melakukan penyuluhan kepada keluarga asuh untuk melaksanakan 3M tersebut sehingga warga desa tidak
 Terserang penyakit Demam Berdarah.

4)      Sifat Program :
Sifat program ini adalah rintisan, karena merupakan program baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dibuat oleh mahasiswa untuk diterapkan di Desa Nawakerti
5)      Sasaran :
Sasaran dari program penyuluhan 3 M ini adalah keluarga asuh.


6)      Keterlibatan :
Mahasiswa KKN dan keluarga asuh
7)      Metode Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini adalah :
1.      Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan semua anggota keluarga guna memperoleh data awal sebelum membuat usulan kegiatan   program  dan pelaksanaan  program.
Sekaligus memperkenal kandiri serta menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2.      Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan Metodeobservasiinidilakukan  denganmengadakanpengamatandi lapangansecaralangsungsetelahmendapatizin daripihak-pihakterkait untuk mengetahui serta  mencatat hal-hal penting yang ada disekitar lingkungan keluargayangmendukungterlaksananyaprogramkerjayang dirancang
 sehubungan dengan program penyuluhan 3 M yang  diperuntukkan untuk  keluarga asuh.

3.      Metode Diskusi
Metode diskusi ini digunakan dalammelakukan pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh dengan  saling  bertukar pikiran  terkait  dengan  kekurangan  dan   kelebihan  program  kerja  yang dirancang sekaligus guna menumbuhkan kepercayaan dan silahturahmi antara orangtua asuh, anakasuh, dan penulis.
4.      Metode Terlibat Langsung dalam Pelaksanaan
Metode ini dilaksanakan pada saat kegiatan pelaksanaan program kerja yang telah dirancang dengan memperhatikan  keterlibatan aktif dari seluruh anggota keluarga  sehingga kedatangan kami  (mahasiswa) dikeluarga  tersebut memberikan  manfaat yang positif. Metode keterlibatan langsung dilakukan dengan pemberian penyuluhan 3 M yang dapat dilakukan secara optimal.Adapun tahapan secara umum kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut.
·         Tahap Persiapan
·         Tahap SosialisasidanPelatihan
·         Tahap Evaluasi
8)      Alokasi Waktu : 6 jam
9)      Jadwal Pelaksanaan :
Juni 2017
Keterangan
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu


Observasi ke Desa Nawa Kerti


 
Observasi ke Rumah Keluarga Asuh
 

Penerjunan Mahasiswa KKN
 

Pelaksanaan Program Kerja
 

Pengumpulan Laporan
 

Ujian KKN







1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30


Juli 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu





1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31






Agustus 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

10)  Luaran Program :
Setelah diadakannya program penyuluhan 3 M ini kepada keluarga asuh diharapkan dapat keluarga asuh dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sehingga akan terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman untuk keluarga.


Program 3
1)      Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2)      Nama Program : Penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di pekarangan rumah
3)      Rasional :
Masyarakat di Desa Nawakerti terlihat kurang memanfaatkan lahan kosong yang tersedia dipekarangan rumahnya untuk menanam tanaman yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupan keluarga seperti tanaman obat-obatan. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga) merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah dan mempunyai manfaat sebagai obat-obatan herbal tradisional. Selain itu TOGA berfungsi sebagai upaya pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan dan penyembuhan penyakit.
4)      Sifat Program :
Sifat program ini adalah rintisan, karena merupakan program baru yang belum pernah ada sebelumnya dan dibuat oleh mahasiswa untuk diterapkan di Desa Nawakerti
5)      Sasaran :
Sasaran dari program penanaman TOGA ini adalah keluarga asuh.
6)      Keterlibatan :
Mahasiswa KKN dan keluarga asuh
7)      Metode Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini adalah :
1.      Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan semua anggota keluarga guna memperoleh data awal sebelum membuat usulan kegiatan   program  dan pelaksanaan  program, sekaligus memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2.      Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan Metode observasi ini dilakukan  dengan mengadakan pengamatan di lapangan secara langsung setelah mendapat izin dari pihak-pihak terkait untuk mengetahui serta  mencatat hal-hal penting yang ada disekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya program kerja yang dirancang sehubungan dengan program Penanaman TOGA yang  diperuntukkan untuk  keluarga asuh.

3.      Metode Diskusi
Metodediskusiini digunakandalammelakukanpengenalandan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh dengan  saling  bertukar pikiran  terkait  dengan  kekurangan  dan   kelebihan  program  kerja  yang dirancang sekaligus guna menumbuhkan kepercayaan dan silahturahmi antara orangtua asuh, anakasuh,dan penulis.
4.      Metode Terlibat Langsung dalam Pelaksanaan
Metode ini dilaksanakan pada saat kegiatan pelaksanaan program kerja yang telah dirancang dengan memperhatikan  keterlibatan aktif dari seluruh anggota keluarga  sehingga kedatangan kami  (mahasiswa) dikeluarga  tersebut memberikan  manfaat yangpositif. Metode keterlibatan langsung dilakukan denganpemberian penyuluhan . Penanaman TOGA yang dapat dilakukan secara optimal.Adapun tahapan secara umum kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut.
·         Tahap Persiapan
·         Tahap SosialisasidanPelatihan
·         Tahap Evaluasi



8)      Alokasi waktu : 4 jam
9)      Jadwal Pelaksanaan :
Juni 2017
Keterangan
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu


Observasi ke Desa Nawa Kerti


 
Observasi ke Rumah Keluarga Asuh
 

Penerjunan Mahasiswa KKN
 

Pelaksanaan Program Kerja
 

Pengumpulan Laporan
 

Ujian KKN







1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30


Juli 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu





1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31






Agustus 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

10)  Luaran Program :
Setelah diadakannya program Penanaman TOGA ini kepada keluarga asuh diharapkan dapat keluarga asuh dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempunyai tanaman obat di pekarangan rumah agar kesehatan semakin terjamin.







B.     KALENDER KERJA

Kalender kerja merupakan kalender yang berisi tentang tanggal-tanggal pelaksanaan program kerja dan alokasi waktu pelaksanaan program kerja. Tujuan pembuatan kalender kerja yaitu agar program  kerja yang disusun dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal dan waktu  yang telah ditetapkan. Berikut kalender program kerja keluarga asuh yang termuat dalam dalam gambar berikut.

Juni 2017
Keterangan
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu


Observasi ke Desa Nawa Kerti


 
Observasi ke Rumah Keluarga Asuh
 

Penerjunan Mahasiswa KKN
 

Pelaksanaan Program Kerja
 

Pengumpulan Laporan
 

Ujian KKN







1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30


Juli 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu





1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31






Agustus 2017
Sen in
Sela sa
Rabu
Kamis
Jum at
Sab tu
Ming gu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13








Tabel 2. Kalender Kerja Program Kerja Keluarga Asuh
No
Nama Program Kerja
Sasaran
Jadwal Pelaksanaan
Alokasi Waktu
1
Bimbingan Belajar Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris

Anak Keluarga Asuh
8 Juli 2017
13 Juli 2017
15 Juli 2017
17 Juli 2017
20 Juli 2017
23 Juli 2017
24 Juli 2017
27 Juli 2017
29 Juli 2017
31 Juli 2017

2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam

2
Penyuluhan 3M
Anggota Keluarga Asuh
16 Juli 2017
30 Juli 2017
3 jam
3 jam

3
Penanaman TOGA di Pekarangan Rumah

Anggota Keluarga Asuh
22 Juli 2017
3 Agustus 2017


2 jam
2 jam
Total Waktu Pelaksanaan
30 jam



Rekapitulasi Program Kerja KKN

                         Tabel 3. Rekapitulasi Program Kerja KKN
No
Program
Sifat Program
Sasaran
Metode Pelaksanaan
Luaran
Alokasi Waktu
1
Bimbingan Belajar Matematika, Bahasa Bali dan Bahasa Inggris
Rintisan
Anak Asuh
Metode pelaksanaan program ini terdiri dari metode wawancara, metode observasi, metode diskusi, dan metode terlibat langsung dalam pembelajaran
Dengan adanya bimbingan belajar diharapkan anak asuh dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya dan dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran atau kesulitan dalam memahami pembelajaran.
20 jam
2
Penyuluhan 3M
Rintisan
Keluarga Asuh
Metode pelaksanaan program ini terdiri dari metode wawancara, metode observasi, metode diskusi, dan metode terlibat langsung dalam pemlaksanaan
Dengan adanya penyuluhan 3M diharapkan keluarga asuh dapat menjaga kebersihan lingkungannya dengan menerapkan prinsip 3M di lingkungan rumah agar terhindar dari penyakit demam berdarah

6 jam
3
Penanaman TOGA di Pekarangan Rumah

Rintisan
Keluarga Asuh
Metode pelaksanaan program ini terdiri dari metode wawancara, metode observasi, metode diskusi, dan metode terlibat langsung dalam pemlaksanaan
Dengan adanya program TOGA di pekarangan rumah diharapkan keluarga asuh dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memiliki TOGA dan dapat mengetahui manfaat dari tanaman tersebut.
4 jam
Jumlah Jam Kerja
30 jam



BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM

A.      Hasil-hasil yang Dicapai
1.         Program Kerja Bimbingan Belajar  Mata Pelajaran di Sekolah
Program kerja untuk keluarga asuh yaitu Bimbingan Belajar Pengenalan Huruf dan Angka di Br. Laga Desa Nawa Kerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Program ini bertujuan untuk membantu anak asuh dalam memahami materi pelajaran .
Dalam pelaksanaan  kegiatan pembelajaran ini telah di laksanakan pada tanggal 8, 15, 17, 20, 23, 24, 27, 29, 31 Juli 2017 ditempat kediaman keluarga asuh. Program ini membantu anak lebih memahami isi materi yang disampaikan oleh guru di kelas, dengan metode pendekatan secara intim membuat anak menjadi lebih cepat untuk menyerap isi materi daripada di dalam kelas karena metode ini dilakukan dengan pendekatan yang membuat anak mudah belajar.

2.    Program Kerja 3M (Menguras, Menutup, Mengubur)
          Program kerja 3M merupakan sebuah program untuk menanggulangi penyakit demam berdarah. Program kerja penyuluhan 3M telah dilaksanakan di keluarga asuh pada tanggal 13 Juli 2017 dan 21 Juli 2017. Penyuluhan ini diberikan oleh mahasiswa KKN kepada keluarga asuh. Penyuluhan ini dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur. Untuk prinsip menutup ini dilakukan di bak penampungan air yang dimiliki oleh keluarga asuh. Mahasiswa memberikan pemahaman kepada keluarga asuh untuk menutup bak penampungan air yang ada di rumah agar nyamuk tidak leluasa dapat masuk ke dalam bak penampungan air. Setelah memberikan pemahaman yang cukup kepada keluarga asuh, mahasiswa lngsung melihat bak yang dimiliki oleh keluarga asuh. Kemudian untuk prinsip menguras dilakukan di bak atau tempat penampungan air. Mahasiswa memberikan pemahaman kepada keluarga asuh agar membersihkan bak penampungan air minimal sekali dalam sebulan agar tidak ada endapan-endapan bakteri yang dapat menjadi sumber penyakit di penampungan air. Untuk prinsip yang terakhir yaitu mengubur, mahasiswa memberikan pemahaman kepada keluarga asuh agar mengubur barang-barang bekas yang berisi genangan air. Hal ini dilakukan agar nyamuk tidak dapat berkembang di barang-barang bekas yang berisi genangan air tersebut. Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan tersebut, keluarga asuh sudah mulai memahami prinsip-prinsip tersebut dan keluarga asuh sudah mampu menjalankan program 3M di rumah. Di akhir penyuluhan, mahasiswa bersama keluarga asuh membersihkan bak penampungan air dan memberikan bubuk abate di bak tersebut. 

3.    Program Kerja TOGA (tanaman Obat Keluarga)
            Menanam tanaman Toga dan memaparkan kasiat tanaman Toga telah dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017 di pekarangan rumah warga, khususnya keluarga asuh sangat antusias dalam menerima dan berpartisipasi dalam penanaman obat ini, adapun tanaman yang ditanam adalah sebagai berikut: Jarak, kumis kucing, cocor bebek, kunyit, jahe merah, kencur, gingseng , isen dan sere

Hambatan Pelaksanaan Program
4.          Program Kerja Bimbingan Belajar Mata Pelajaran di Sekolah
Dalam pelaksanaan  program  kerja untuk keluarga asuh dengan mengajarkan anak asuh belajar mengalami beberapa kendala yaitu sebagai berikut:
1.    Daya ingat yang masih rendah
Dari hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran dapat diketahui bahwa anak asuh memiliki daya ingat yang masih rendah. Dalam mengingat isi dari pelajaran yang ia teria saat pembelajaran di kelas.
2.    Tempat pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan di ruang tamu dimana terdapat televisi didalamnya dan selama proses pembelajaran orang tua dan saudara anak asuh ikut serta dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan anak asuh kurang konsetrasi selama proses pembelajaran berlangsung.
5.    Program Kerja 3M (Menguras, Menutup, Mengubur)
          Dalam pelaksanaan  program kerja 3M  mengalami beberapa kendala yaitu sebagai berikut:
1.    Mahasiswa kesulitan dalam mencari tempat untuk mengubur sampah di rumah keluarga asuh dikarenakan lahan yang ada tidak terlalu luas

6.    Program Kerja TOGA (tanaman Obat Keluarga)
          Dalam pelaksanaan program kerja mengalami beberapa kendala yaitu sebagai berikut:
1.    Sulitnya mencari bahan tanaman karena masih kurangnya kesadaran dalam memanfaatkan tanaman ini.


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa di keluarga asuh yaitu di keluarga bapak Bagus Made Dawa , mahasiswa sudah menjalankan 3 program kerja. Program kerja yang sudah dijalankan antara lain:
1.    Program kerja yang pertama yaitu bimbingan belajar Mata Pelajaran di Sekolah yang dilaksanakan sebanyak 10 kali yaitu pada tanggal 8, 13, 17, 15, 20, 23, 24, 27, 29 dan 31 Juli 2017 kepada anak dari keluarga asuh yang bernama Desak. Dari proses pembelajaran yang sudah dijalankan, pembelajaran ini lebih membuat anak cepat menangkap materi yang disampaikan guru dikelas.
2.    Program kerja kedua yang sudah dijalankan yaitu program 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) yang dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada 13 Juli 2017 dan 21 Juli 2017. Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan tersebut, keluarga asuh sudah mulai memahami prinsip-prinsip 3M dan keluarga asuh sudah mampu menjalankan program 3M di rumah. Tidak ada kendala yang berarti dari program kerja 3M ini.
3.    Program kerja ketiga dijalankan oleh mahasiswa yaitu penanaman TOGA pertemuan dalam program ini hanya sekali yaitu pada tanggal 22 Juli 2017. Dan keluarga asuh sangat antusias dalam memanfaatkan tanaman yang berkhasiat ini.

B.       Saran
Berdasarkan program kerja yang telah dilaksanakan, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1)      Bagi Keluarga Asuh
Diharapkan lebih memperhatikan waktu belajar anak dan memperhatikan perkembangan belajar anak  guna meningkatkan daya ingat anak.
2)      Bagi Mahasiswa KKN
Diharapkan dengan adanya KKN di Desa Nawa Kerti menjadi suatu pengalaman dalam menghadapi masyarakat di lingkungan sosial yang berbeda-beda serta menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan untuk diaplikasikan dalam memberikan program tersebut di bidang pendidikan. Dari hal tersebut mahasiswa diharapkan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam memberikan bimbingan berkarya terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga kegiatan program tersebut efektif dan efisien.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WAWASAN DALAM SENI

[Enter Post Title Here] WAWASAN DALAM SENI 1.        PENGERTIAN SENI dalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang meng...